1. Persiapan
Persiapan berpikir kreatif dalam berwiraswasta dapat digerakkan berbentuk training, magang dan pengalaman belajar yang lain. Zimmerer mengelompokan tujuh langkah agar dapat memikirkan kreatif yakni :
2. Survey/Penelitian Dalam melakukan survey diperlukan pribadi yang bisa meningkatkan pemahaman mendalam tentang permasalahan yang dihadapi dan memutuskan yang tepat. Untuk membuahkan sebuah rencana dan ide gagasan baru tentang suatu bagian tertentu, yang pertama kalinya harus dilakukan yaitu harus pelajari permasalahan dengan cara mendalam dan mengerti rencana dasarnya. 3. Transformasi Transformasi yaitu mengidentifikasi kesamaan dan ketidaksamaan yang ada dari beberapa infomasi yang terkumpul. Pada step ini memerlukan dua cara memikirkan, yakni memikirkan konvergen dan divergen. Memikirkan konvergen yaitu kekuatan menganalisa kesamaan dan jalinan bermacam data dan peristiwa. Sedang memikirkan divergen yaitu kekuatan menganalisa ketidaksamaan pada data dari banyak peristiwa. 4. Inkubasi Inkubasi adalah penyiapan fikiran bawah sadar untuk merenungkan info yang terkumpul. Fikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan info. 5. Illumination Illumination akan nampak pada step Inkubasi, yakni ketika terdapat pemecahan spontan yang mengakibatkan ada titik terang. Pada bagian ini, akan terbayangkan semua step sebelumnya dengan cara berbarengan yang lalu menciptakan metode berpikir kreatif dan inovatif. 6. Verification Verifikasi, step ini menyangkut validasi keakuratan manfaat dari bebrapa inspirasi yang nampak yang bisa dilakukan pada saat percobaan, sistem simulasi, tes pemasaran, pembangunan proyek percobaan, pembangunan prototipe dan kegiatan lain yang didesain untuk menunjukkan bebrapa inspirasi baru yang akan diimplementasikan. 7. Aplikasi Implementasi/aplikasi yaitu mengaktualkan inspirasi kedalam praktek bisnis. Dalam hal semacam ini Zimmerer memberi beberapa aturan atau rutinitas kewirausahaan yakni : a. Kreasi, Inovasi dan aktivasi. Wiraswasta selalu mengimpikan bebrapa inspirasi baru dan ajukan pertanyaan “apa mungkin” atau “Kenapa tidak” dan memakai inovasinya dalam aktivitas praktis. b. Selalu lihat keluar untuk mencari kesempatan baru. Wiraswasta harus selalu usaha mencari dan temukan cara baru untuk membuat kesempatan usaha. c. Memikirkan simpel. Wiraswastawan harus selalu menginginkan umpan balik dan berupaya lewat cara sesederhana mungkin. d. Coba, melakukan perbaikan dan mengerjakannya. Wiraswasta bertujuan pada aksi. Apabila ada inspirasi, wiraswasta akan selekasnya cobanya lalu melakukan perbaikan lalu mengerjakannya. e. Selalu inginkan yang paling baik, terunggul, dan tepat tujuan. Seseorang wiraswasta jangan sampai takut, mereka harus selalu memiliki yang diimpikan besar. Walau tidak selamanya benar, mimpi besar yaitu sumber penting untuk berkreasi dan berinovasi. f. Janganlah gengsi untuk mengawali dari beberapa hal yang kecil. Banyak contoh perusahaan – perusahaan besar yang sukses karena diawali dari usaha kecil. g. Janganlah takut tidak berhasil, belajarlah dari kegagalan. Untuk jadi berhasil, seseorang wiraswasta harus tahu kalau inovasi paling besar datang dari kegagalan. Jangan sampai takut pada kegagalan, karena di dalam kegagalan itu ada pelajaran yang bisa diambil. Sebenarnya kegagalan yaitu keberhasilan yang terlambat. h. Jangan sampai menyerah. Seseorang wiraswastawan bukanlah orang yang mudah menyerah. Tanamkan selalu motivasi di dalam diri untuk melindungi semangat agar selalu menyala. i. Berupaya untuk selalu menguber apa yang dikehendaki. Wiraswastawan yaitu orang yg tidak mudah menyerah dalam menguber apa yang belum diraihnya.
0 Comments
Leave a Reply. |
Desain GrafisJasa Archives
February 2024
Categories |